TAK seorangpun terlahir tanpa ada bibit kebaikan dalam hatinya. Bibit itu membutuhkan siraman untuk tumbuh dengan sehat dan butuh pupuk untuk berkembang dengan baik. Kita, keluarga kita, dan orang-orang dekat kita berhak mendapatkan siraman jiwa berupa sapaan hangat, senyuman tulus dan nasihat bijak.
Berbahagialah mereka yang setiap harinya mendapatkan siraman jiwa seperti itu, jiwanya tak gersang, angannya tak kosong dan harapannya tak hampa. Gairah hidup senantiasa menjadi landasan pacu terbangnya cita-cita tertinggi, yakni bahagia hakiki.
Menderitalah mereka yang setiap harinya sepi dari sapa, sunyi dari senyum dan kosong dari nasehat-nasehat kebaikan. Walau mungkin saja tampak dzahirnya penuh kesenangan, namun hatinya krisis ketenangan.
Jadilah penyiram kebaikan, penebar pupuk kebahagiaan dan pelantun ayat-ayat jiwa. Ketika orang sekitar kita tumbuh baik dan berkembang sehat karena perantara kita, maka kitapun akan diangkat Tuhan sebagai karyawan tetapnya, pelayan Tuhan yang segala sisi hidupnya di bawah kendali serta jaminan Tuhan.
Bagi mereka yang merasa memiliki jiwa yang gersang, hati yang kering dan kehidupan yang kerontang, bergegaslah mencari sumur kehidupan yang penuh air segar menyejukkan. Jangan biarkan hati dan jiwa kering itu semakin menderita hanya karena digertak nafsu untuk mengejar ketidakpastian.
Sumur kehidupan adalah mereka yang memahami betul hakikat kehidupan sebagaimana yang disampaikan Tuhan dan para utusanNya. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]