ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt, Dzat Yang Maha Pencipta langit, bumi dan segala yang ada di dalamnya. Dialah Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Mengetahui segala yang paling tersembunyi sekalipun. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, ciri orang yang bersungguh-sungguh dalam taubatnya adalah ia selalu merasa tentram dan bahagia. Mengapa? Karena ia tahu kepada siapa hendak meminta ketenangan dan kebahagiaan itu. Dan, karena Allah Swt mencintai hamba-Nya yang bertaubat. Hanya Allah yang kuasa memberikan ketenangan dan kebahagiaan di dalam hati siapa saja yang dicintai-Nya.
Allah Swt. berfirman, “..Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqoroh [2] : 222)
Ternyata Allah sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat dan mensucikan diri. Nabi Adam AS ketika di surga berbuat kesalahan, kemudian Allah menurunkannya ke dunia. Ternyata, yang membuat Nabi Adam selamat adalah taubatnya kepada Allah Swt.
Demikian juga nabi Yunus AS ketika meninggalkan umatnya karena kesal mereka sulit sekali diajak untuk beriman kepada Allah. Lalu Allah menegur beliau dengan dimasukan ke dalam lautan dan dimakan ikan. Dan, yang membuat beliau selamat adalah taubatnya kepada Allah Swt.
Nabi Adam a.s berdoa, Robbanaa zholamna anfusanaa, wa inlam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunannaa minal khoosiriin”, yang artinya, “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, maka niscaya kami termasuk ke dalam orang-orang yang rugi.” (QS. Al A’rôf [7] : 23)
Adapun nabi Yunus a.s berdoa, “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiin”, yang artinya, “Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zholim.” (QS. Al Anbiyaa [21] : 87)
Allah Swt sangat berbahagia melihat hamba-Nya yang bertaubat. Kebahagiaan Allah jauh melampaui kebahagiaan seorang musafir di tengah padang pasir yang kehilangan untanya namun tiba-tiba untanya kembali ketika ia sudah sangat putus asa.
Maka, jikalau kita ingin berbahagia dalam hidup ini, gerbangnya adalah taubat. Banyak beramal kebaikan namun tidak mentaubati dosa-dosa yang dilakukan, maka hidup tidak akan enak, tidak akan bahagia. Seperti mangkuk kosong yang diisi makanan yang sangat lezat, namun mangkuk tersebut kotor, maka tentu makanan itu tidak lagi enak untuk dinikmati. Taubat itu membersihkan diri kita dari noda-noda dosa.
Jangan pernah merasa suci dari dosa. Kalau ada perasaan seperti ini, maka itu masalah besar bagi kita. Sehingga ciri lain dari orang yang bertaubat adalah tak punya waktu memikirkan keburukan orang lain. Ia akan sibuk memikirkan dosa dan keburukan dirinya sendiri untuk ditaubati, baik dosa kecil maupun besar. Ia meyakini bahwa bukan amal sholehnya yang akan menyelamatkannya di akhirat kelak, melainkan ampunan Allah Swt. atas dosa-dosanya.
Saudaraku, semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang gemar berrtaubat secara sungguh-sungguh. Agar kita dicintai oleh Allah dan diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin ya Robbal ‘aalamiin.[*]