Salat Wanita di Rumahnya

“Salat wanita di bagian dalam rumahnya lebih baik daripada salat di masjid.”

Seutama-utama salat wanita adalah di dalam rumahnya. Meskipun begitu, mereka tidak dilarang untuk salat berjemaah di masjid selama mendapat izin dari suami dan menutup aurat.

“Jika istri kalian meminta izin pada kalian untuk ke masjid, izinkanlah mereka,” demikian hadis yang diriwayatkan Muslim.

Menurut Imam Nawawi, salat berjemaah bagi wanita itu lebih baik di rumahnya. Salat wanita di rumahnya itu lebih menutupi dirinya dan lebih afdal. Keluarnya wanita ke masjid (diperbolehkan) jika tidak menimbulkan fitnah dan tidak menggunakan harum-haruman.

Dalam Nailul Authar, Imam Asy-Syaukani menjelaskan, salat wanita di rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka daripada salat mereka di masjid-masjid, seandainya mereka mengetahui yang demikian. Dalam Alquran Allah berfirman,

“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu. Dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Jumhur ulama sepakat bahwa salatnya wanita di rumahnya lebih utama daripada di masjid. Hal ini dikuatkan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Humaid ra. Istri Abu Humaid As-Saidi ra, ini telah datang kepada Rasulullah saw, dan berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh saya senang shalat bersamamu.”

Rasulullah saw berkata, “Aku sudah tahu itu dan salatmu di bagian dalam rumahmu lebih baik bagimu daripada salatmu di kamar depan. Salatmu di kamar depan lebih baik bagimu daripada salatmu di kediaman keluarga besarmu. Salatmu di kediaman keluarga besarmu lebih baik daripada salatmu di masjid kaummu, dan salatmu di masjid kaummu lebih baik daripada salatmu di masjidku.”

Maka Ummu Humaid memerintahkan membangun masjid di bagian rumahnya yang paling dalam dan paling gelap. Ia salat di situ sampai bertemu Allah.” (HR. Ahmad) []


Sumber: buku “200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat”