RASULULLAH shallallāhu 'alayhi wa sallam juga pernah diuji dengan rasa lapar. Suatu saat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam keluar rumahnya karena lapar, mencari makanan, tiba-tiba Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bertemu dengan Abū Bakar, ternyata Abū Bakar juga keluar karena mencari makan.
Tiba-tiba Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam juga bertemu dengan Umar bin Khaththab, ternyata ketiga-tiganya keluar karena kelaparan. Inilah yang pernah dialami oleh Nabi kita Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Oleh karenanya, 'Āisyah Radhiyallāhu Ta'āla 'anhā pernah mengatakan:
"Kami melihat hilal, kami melihat hilal, kami melihat hilal, tiga hilal dalam dua bulan, dan tidak ada suatu pun yang dimasak, tidak ada api yang dinyalakan dirumah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Rasūlullāh hanya makan butiran kurma dan minum air putih." (Hadīts Riwayat Bukhāri no 2567 dan Muslim no 2972)
Bagaimana rasa lapar yang dialami oleh Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam?
Suatu saat, tatkala Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam perang Khandaq, Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam menggali parit bersama para shahābat. Parit yang sulit untuk digali. Kita tahu bagaimana tanah kota Madīnah yang begitu keras.
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam harus menggali parit Khandaq yang jaraknya empat meter dan dalamnya empat meter dengan jarak yang jauh sekali dengan panjang sangat jauh.
Tatkala itu para shahābat kelaparan, tidak ada makanan. Maka para shahābat pun mengikatkan sebutir batu di perut-perut mereka untuk menahan rasa lapar yang mereka rasakan.
Merekapun mengadu kepada Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang rasa lapar yang mereka dapati. Kemudian Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam membuka perutnya, ternyata Nabi kita Shallallāhu 'alayhi wa sallam juga sedang mengikat perutnya dengan batu, bahkan dua butir batu. Dia ikatkan diperutnya dalam rangka untuk menahan rasa lapar.
Oleh karenanya, Abdurrahmān bin Auf Radhiyallāhu Ta'āla 'anhu pernah menangis tatkala dihidangkan sebuah roti, sebuah roti yang terbuat dari gandum. Maka diapun menangis. Orang-orang disekeliling Abdurrahmān bin Auf Radhiyallāhu Ta'āla 'anhu berkata:
"Apa yang membuat engkau menangis wahai Abdurrahmān?"
"Sesungguhnya Muhammad Shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak pernah kenyang karena makan roti ini, demikian juga keluarga Muhammad tidak pernah kenyang karena roti ini." (Hadīts Riwayat Bukhāri dan Muslim, Fathul Bari juz 7, halaman 397)
Inilah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang pernah diuji dengan rasa lapar. [Ustadz Firanda Andirja, MA]