Quantcast
Channel: Inilah.com - Mozaik
Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

6 Putra Putri Rasul yang Wafat Saat Beliau Hidup

$
0
0

ADAPUN mengenai kesedihan, tentang hilangnya kekasih yang dicintainya, sanak keluarganya, maka sering dialami oleh Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam diuji sejak kecil. Telah diuji oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla lahir dalam keadaan tidak berayah. Sungguh perkara yang sangat menyedihkan, tidak memiliki ayah.

Kemudian ibunya meninggal tatkala Beliau berumur enam tahun. Tatkala beliau pulang dari bersafar bersama ibunya dari kota Mekkah ke kota Madīnah , tatkala di suatu tempat yang namanya Abwa', maka sang ibupun (Aminah) kemudian sakit parah, dan sang anak yang masih kecil Muhammad Shallallāhu 'alayhi wa sallam, melihat bagaimana sakitnya sang Ibu, melihat bagaimana ibunya yang sekarat, dan menghadapi sakaratul maut.

Kemudian, tatkala Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berdakwah, di awal dakwah beliau seluruh orang mendustakannya. Akan tetapi istri beliau, Khadījah Radhiyallāhu Ta'āla 'anhā membantu suaminya dengan penuh pengorbanan, dengan seluruh hartanya.

Disaat Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam sangat butuh dengan bantuan sang kekasih, bantuan istrinya Khadījah, Allāh Subhānahu wa Ta'āla memanggil Khadījah, mencabut nyawa Khadījah Radhiyallāhu Ta'āla 'anhā.

Sehingga Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tatkala itu sangat bersedih. Sangatlah bersedih dengan meninggalnya istrinya yang sangat dia cintai yang selama ini membantunya dengan seluruh harta, dengan seluruh perasaan, dan seluruh kasih sayang dari sang istri.

Kemudian setelah itu paman beliau yang bernama Abū Thalib, yang selama ini membela Muhammad Shallallāhu 'alayhi wa sallam, sang paman tidak membiarkan seorang pun dari kāfir Quraishy untuk mengganggu sang keponakan (Muhammad Shallallāhu 'alayhi wa sallam) akhirnya sang paman pun meninggal dunia.

Sehingga tatkala itu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pun sangat bersedih, ditinggal oleh Khadījah dan juga pamannya, Abū Thalib. Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pun berjalan dengan linglung, tidak sadar, tiba-tiba Beliau sudah berada di suatu tempat.

Kenapa beliau sampai linglung? Karena kesedihan yang amat sangat, sehingga para ulamā tatkala itu menamakan tahun tersebut sebagai tahun kesedihan yang dialami Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Setelah itu beliau pergi ke Tha'if untuk berdakwah, ditemani oleh Zaid bin Haritsah. Namun Beliau akhirnya diusir oleh penduduk Tha'if, bahkan tatkala beliau keluar dari kota Tha'if disambut dengan dua barisan.

Dengan dua barisan, buat apa? Untuk menyambut Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam dengan lemparan batu. Anak-anak, orang-orang gila, dikumpulkan, untuk apa? Untuk melempar Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam, untuk menghinakan Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Maka merekapun melempari Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam dengan kerikil-kerikil, dan Zaid bin Haritsah Radhiyallāhu Ta'āla 'anhu berusaha untuk menangkis batu-batu tersebut. Akan tetapi beliau tidak mampu, sehingga masih banyak kerikil yang melukai Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam, dan menumpahkan darah Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Kalau kita bicara tentang anak-anak, kita tahu betapa sedihnya seorang ayah yang kehilangan anaknya. Seorang ibu yang kehilangan satu orang anaknya sangat sedih, akan tetapi Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam seluruh anaknya.

Beliau memiliki tujuh orang putra dan putri. Enamnya meninggal tatkala beliau Shallallāhu 'alayhi wa sallam masih hidup  kecuali Fathimah. Fathimah meninggal setelah wafatnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, enam bulan setelah wafat Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Putra Beliau, Abdullāh dan Qashim meninggal di hadapan Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam. Kemudian putri-putri beliau Ummu Kaltsum, Ruqayyah, Zainab, seluruhnya meninggal di hadapan Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam yang mengkafankan dan menguburkan putri-putrinya. Bisa kita bayangkan bagaimana sedihnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Tatkala Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dianugrahi seorang putra yang bernama Ibrāhim, maka Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam pun bergembira, mengabarkan kepada para shahābat bahwasanya Beliau telah dianugrahi oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla seorang putra yang Beliau namakan Ibrāhim.

Akan tetapi ternyata kegembiraan Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak bertahan lama. Tatkala sang putra berumur dua tahun, sang putra sakit keras. Dan berada di pangkuan Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam sang putra yang sangat dicintai meninggal.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sangat bersedih. Sampai akhirnya Beliau pun mengeluarkan (meneteskan) air mata. Beliau berkata:

"Sungguh mata meneteskan air mata, dan sesungguhnya hati sangat bersedih, akan tetapi kami tidak mengucapkan kecuali yang mendatangkan keridhāan Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan kami sesungguhnya sangat bersedih dengan kepergian engkau, wahai putraku, Ibrāhim." (Hadīts Riwayat Bukhāri no 1303)

Inilah Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam betapa banyak ujian yang dihadapi oleh Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam. [Ustadz Firanda Andirja, MA]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Trending Articles


tagalog love Quotes – Tiwala Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Sapos para colorear


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


5 Tagalog Relationship Rules


“BAHAY KUBO HUGOT”


Re:Mutton Pies (lleechef)


Ka longiing longsem kaba skhem bad kaba khlain ka pynlong kein ia ka...


EASY COME, EASY GO


HOY PANGIT, MAGBAYAD KA!


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


Girasoles para colorear


Presence Quotes – Positive Quotes


“Tado” Jimenez Quotes Collections Online


Top 10 Best Tagalog Friendship Quotes and Sayings | mrbolero


“Mali man na ikaw ay ibigin ko, akoy iibig padin sayo”


RE: Mutton Pies (frankie241)


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.


Pokemon para colorear