"SESUNGGUHNYA kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin [95]:4)
Pernahkah kita sadari, bahwa di antara sekian banyak makhluk ciptaan Allah yang ada di jagat raya ini, kita adalah makhluk terbaik yang Allah hadirkan ke dunia ini.
Jika malaikat diciptakan Allah dengan dibekali akal tanpa nafsu, sementara binatang ciptakan dengan disertai nafsu tanpa akal, maka manusia Allah ciptakan dengan bekal yang komplet, yaitu dilengkapi akal dan nafsu. Dan untuk membimbing akal dan nafsu yang dimiliki manusia itu, Allah menurunkan wahyu berupa kitab suci.
Husain Mazhariri dalam bukunya berjudul 'Awamil as-Saytharah 'ala al-Gharaiz fi Hayat al-Insan menjelaskan bahwa secara eksistensial, manusia terdiri atas dua dimensi, yaitu dimensi ruhy dan jismy. Dalam dimensi ruhy terdapat beberapa komponen, antara lain: akal, nurani, hati, dan sebagainya. Dimensi ini disebut juga sebagai dimensi malakuti (kemalaikatan). Sementara dalam dimensi jismy terdapat beberapa komponen yang hampir sama dengan yang terdapat pada binatang, seperti insting (naluri), nafsu, dan sebagainya. Oleh karena itu, dimensi ini disebut juga sebagai dimensi hayawani.
Jika seseorang mampu mengoptimalkan dimensi ruhy yang ada dalam dirinya, serta mengendalikan dimensi jismy-nya, maka dia bisa menjadi lebih mulia dari malaikat sekalipun. Sebaliknya, jika dimensi jismy-nya lebih dominan dan mengalahkan dimensi ruhy-nya, maka tidak menutup kemungkinan dia akan menjadi lebih rendah dan hina dari binatang. [Didi Junaidi]/bersambung...
↧
Makhluk Terbaik Itu Bernama Manusia (1)
↧