Quantcast
Channel: Inilah.com - Mozaik
Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Berlomba Menuju Surga (1)

$
0
0

SEMAKIN berharga nilai sesuatu semakin banyak yang berebut untuk mendapatkannya. Semakin penting sebuah urusan, semakin bergegas untuk dikerjakan dan diselesaikan. Semakin menarik dan indah suatu tempat semakin banyak orang yang berminat untuk datang dan tinggal di dalamnya. Ini adalah kaidah alami yang semua orang waras sepakat tentangnya.

Lalu bagaimanakah dengan surga yang keindahan dan kenikmatannya saking indah dan nikmatnya tak pernah terbayangkan oleh angan, tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga dan tak pernah terlintas dalam hati seseorangpun? Adakah yang berlomba menujunya? Adakah yang berebut untuk mendapatkan tingkat terbaiknya? Jawabannya adalah bahwa hanya orang yang yakin dan beriman yang berlomba menujunya.

Seorang yang beriman akan selalu mendahulukan sesuatu yang didahulukan Allah, mementingkan apa yang dipentingkan oleh Allah dan mengharapkan apa yang terbaik dari Allah, yakni ridhodan surgaNya. Urusan duniawi bukanlah urusan puncak yang seharusnya kita bela mati-matian untuk mendapatkannya. Urusan akhiratlah yang seharusnya menjadi prioritas utama.

Allah memberikan panduan bagi hambaNya agar dalam mencari nafkah kehidupan duniawi tidaklah perlu menggunakan usaha yang terlalu maksimal. Bacalah firman Allah berikut ini: “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. [QS. Al-Mulk:15] Perhatikan kata perintah “berjalanlah” dalam ayat tersebut di atas.

Berbeda dengan perintah Allah kepada hambaNya utuk mendapatkan ampunan, perintah Allah menggunakan kata “bersegeralah”  yang penekanannya sungguh harus lebih kencang dari pada perintah “berjalanlah.” Perhatikanlah firman Allah berikut ini: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”[QS. Ali Imran:133].

Sementara itu, perintah untuk senantiasa kembali kepada Allah bisa dibaca dalam QS  Adz-Dzariyat: 50: “Larilah kalian semua kepada Allah.” Perhatikan kata peritah “larilah” dalam ayat tersebut yang melambangkan bahwa kembali kepada Allah seharusnya lebih cepat,lebih segera dan lebih diutamakan ketimbang mencarian kehidupan duniawi. Lalu bagaimanakah sesungguhnya dengan apa yang kita perbuat selama ini di dunia ini? Sudahlah sesuai dengan urutan prioritas di atas atau bahkan sebaliknya?

Bagi mereka yang memandang dunia sebagai yang lebih penting dibandingkan akhirat, pemenang dari lomba bahagia adalah mereka yang paling banyak menumpuk harta dan paling tinggi menduduki jabatan kepangkatan duniawi. Sementara bagi mereka yang memadang bahwa realitas hidup sesungguhnya adalah kehidupan akhirat, kemenangan adalah milik mereka yang selamat di akhirat dan mendapatkan rahat, maghfirah dan ridla Allah.

Menarik sekali apa yang diungkapkan dalam kitab  Latha’aif al-Ma’arif hal. 491 bahwa ketika pulang dari wuquf di Arafah pada suatu musim haji,  Khalifah Umar bin Abdul ‘Azis berkata: “Pemenangnya hari ini bukanlah yang untanya berada di paling depan mendahului unta yang lain, melainkan yang diampuni dosanya oleh Allah.” Bukan bagus dan cepatnya kendaraan yang,menjadikan seseorang itu dianggap pemenang dalam lomba menuju bahagia, melainkan bagusnya akhlak dan cepatnya berbuat kebaikan.

Berlomba dalam kebaikan adalah perintah dalam al-Qur’an surat Al-Hadid ayat 21, surat Ali Imran ayat 133, surat Al-Baqarah 148 dan surat Al-Muthaffifin ayat. 22-26. Perhatikan pula  QS Fathir ayat 22: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu (paling depan dalam lomba) berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”

Berlomba dalam bahasa Arab disebut dengan kata SABAQ, maknanya adalah yang mendahului atau yang paling awal dalam segala hal. Perhatikan sabda Rasulullah berikut ini, yang juga menjadi dalil bahwa yang paling awal berbuat kebaikan adalah sesuatu yang membanggakan:  “Saya adalah sabiq (yang pertama menuju Islam) dari orang Arab, Shuhaib adalah sabiq dari kalangan Romawi, Bilal adalah sabiq dari orang Habasyah, dan Salman adalah sabiq dari kalangan Persia.”  Saat ini tanyakanlah kepada diri kita sendiri, dibidang apakah kitayang termasuk sabiq dalam kebaikan?

Ada banyak jalan menuju surga, ada berbagai amal kebaikan yang bisa kita lakukan demi ikut berlomba menuju surga. Bidang pertama dan utama adalah bidang ibadah seperti shalat, puasa, membaca al-Qur’an dan lainnya yang sejenis. Ibadah yang kita lakukan adalah sesuatu yang akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan di tiga alam, yaitu alam dunia, alam kubur dan alam akhirat. Sudahkah kita serius dalam berlomba di bidang ibadah ini? Ataukah kita santai-santai saja dalam menjalankannya? Pemenang lomba tidak pernah berlomba dengan cara santai-santai saja.

Bidang yang kedua adalah bidang mu’amalat (hubungan sesama manusia) seperti shilaturrahim, berbakti kepada orang tua, berbaikhubungan dengan teman dan tetangga serta mengasuh, mendidik atau melihara anak yatim. Jangan remehkan hubungan kita dengan sesama. Kedzaliman yang dilakukan kepada orang lain baik berupa menyakiti hati, melukai badan, menyengsarakan kehidupan dan mempersulit urusan orang lain sungguh merupakan penghalang kita untuk menuju surga bahkan bisa mengantarkan kita menuju neraka.

Bidang yang ketiga adalah etika atau akhlaq mulia seperti jujur, amanah, memenuhi janji, adil, memaafkan dan dermawan. Allah dan Rasulullah begitu sering menyampaikan urgensi nilai-nilai etika seperti itu untuk dijadikan prinsip hidupkeseharian. Menghiasi hidup dengan akhlak mulai adalah termasuk modal utama untuk memenangkan lomba menuju surga.  Nilai-nilai humanitas seperti ini disebut sebagai nilai instrinsik dari agama yang perannya jauh lebih besar dibandingkan dengan simbol ekstrinsik agama.

Bidang yang diperlombakan berikutnya adalah bidang adat atau kebiasaan atau rutinitas keseharian seperti mencari ilmu, mencari rizki, dan nikah. Dengan sendirinya, demi kemudahan dan kesuksesan serta kebahagiaan, seseorang akan mencari ilmu pengetahuan mencari pekerjaan dan menikah. Hal-hal seperti ini jika diniatkan dengan niat baik sungguh akan bernilai ibadah dan menjadi pemercepat manusia menuju surga.

Ketika seseorang memilikisemangat berlomba dalam bidang-bidang tersebut di atas, maka terbuka lua luas dia untuk menjadi pemenang dalam lomba menuju surga. Tanda-tanda pemenang dalam lomba ini adalah menyatunya karakter indahnya Islam dalam dirinya baik secara lahir (ekstrinsik) maupun batin (instrinsik). Orang seperti ini tak hanya rajin membaca al-Qur’an melainkan juga menanamkan nilai-al-Qur’an dalam akhlak kesehariannya, tidak hanya rajin ke madrasah melainkan juga menjadi “madrasah” bagi orang lain.

Apa yang akan diperoleh oleh para penenang lomba menuju surga dan apa saja persyaratan yang harus disiapkan sebelum meyakinkan diri sebagai peserta lomba menuju surga? Pertanyaan ini sangat menarik dan mengundang penasaran ingin tahu kita. InsyaAllah akan dilanjutkan pada tulisan serial berikutnya.[bersambung]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Trending Articles


Girasoles para colorear


mayabang Quotes, Torpe Quotes, tanga Quotes


Tagalog Quotes About Crush – Tagalog Love Quotes


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Tagalog Quotes To Move on and More Love Love Love Quotes


5 Tagalog Relationship Rules


Best Crush Tagalog Quotes And Sayings 2017


Re:Mutton Pies (lleechef)


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


Sapos para colorear


tagalog love Quotes – Tiwala Quotes


Break up Quotes Tagalog Love Quote – Broken Hearted Quotes Tagalog


Patama Quotes : Tagalog Inspirational Quotes


Pamatay na Banat and Mga Patama Love Quotes


Tagalog Long Distance Relationship Love Quotes


BARKADA TAGALOG QUOTES


“BAHAY KUBO HUGOT”


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.