INDAHNYA diam saat banyak orang mengira dirimu akan marah. Indahnya tertawa saat banyak orang mengira dirimu akan menangis. Ketabahan dan kesabaran akan selalu memukau dan menjadikan dirimu sebagai juara sejati, juara yang bertahta di dalam hati banyak orang dan bukan juara yang hanya di pamer di atas "panggung."
Tak banyak yang kuasa menahan amarah, sebagaimana tak banyak yang mampu menahan deras air mata. Tetap tegar dengan senyuman adalah mental para bijak yang memahami kaidah kehidupan. Lalu, tidak akankah Tuhan memberikan kejutan pada mereka yang rela sepenuh hati menjalani setiap episode takdir? Juara sejati tentu tak akan pernah tak mendapatkan apresiasi.
Seorang lelaki yang tabah akan hinaan dan cacian telah dinobatkan sebagai penulis kisah sedih terbaik. Diapun bahagia dan sukses karena episode kehidupannya yang seringkali tak nyaman. Seorang perempuan yang selalu dikhianati lelaki ternyata menjadi juara satu lomba puisi derita cinta. Diapun bisa tersenyum di akhir tangisannya.
Ah, itu memang cerita. Saya tak yakin ada di antara pembaca yang ingin bahagia setelah menderita. Kebanyakan kita adalah ingin bahagia, bahagia, bahagia dan bahagia terus tanpa ada derita.
Namun tahukah kita bahwa kebahagiaan selamanya itu hanya ada di surga? Semoga kita semua adalah ahli surga? Surga itu seperti apa dan ada berapa macam serta apa saja syarat-syarat menjadi penduduk surga? Kita akan bahas berdasarkan nash al-Qur'an dan al-Hadits di pengajian rutin Sabtu sore Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. Salam, AIM@Ponpeskot