INILAHCOM, Jakarta-- Ada jawaban yang menyentuh manakala seorang kyai dusun yang sudah sepuh ditanya tentang makna pergantian tahun.
Ia berkata,”Rasanya tidak layak menyambut tahun baru dengan pesta. Sebab bukankah pergantian tahun sejatinya berita duka? Datangnya tahun kian mendekatkan kita pada kubur kita semua..”
Sejalan dengan itulah, barangkali, para bijak menekankan kebiasaan mengukur diri, menghisab apa saja yang sudah dilakukan dalam hidup. Di zaman yunani kuno, Socrates berkata bahwa hidup yang tidak pernah dikaji, adalah hidup yang tak layak dijalani.
Setelah datangnya Islam, kalangan sufi memiliki terma sendiri untuk selalu menjalani hidup yang baik.”Mutu qabla an tamutu, matilah sebelum kamu direnggut ajal.” Selamat bertahun baru, selamat merenungi datangnya waktu yang tentu. [dsy]