SEKARANG tiba musim haji, jutaan orang tengah bersiap berangkat, beberapa sudah berangkat. Dari Indonesia sekitar hampir 200 ribu jamaah yang haji tahun ini. Adalah biasa bahwa sebelum pulang mereka membawa oleh-oleh untuk di tanah airnya nanti. Koper pun penuh dengan belanjaan. Tak cukup koper yang ada, tas tambahan pun dibeli untuk wadah oleh-oleh.
Ketika hari penimbangan koper tiba, karena setiap jamaah telah dijatah jumlah tas dan kilogramnya untuk masuk ke pesawat, maka bingunglah mereka yang bawaannya melampaui batas wajar. Belum lagidiberatkan dengan tas tenteng berisi kurma dan oleh-oleh lainnya. Tertatih-tatih membawanya, merasa berat beban yang harus dibawa demi kebahagiaan di tanah air.
Ada jamaah yang cerdas, tidak mau berat, dan ingin pulang dengan ringan dan enteng beban. Barang-barang yang dibelinya dikirimkan duluan via cargo atau pos. Timbangan koper yang dibawa lolos, ke bandara dan naik pesawat tidak berat dan ngos-ngosan. Dia pulang ke tanah air dengan senyum.
Kita semua akan pulang ke negeri akhirat, tanah air kita yang abadi. Jangan bebani pikiran dan hati dengan harta benda yang kita kumpulkan selama ini. Terlalu berat kalau semua harus digotong ke kuburan.
Hal itupun tidaklah memungkinkan. Ditinggalkan di dunia pun tak jelas manfaatnya untuk kita. Kirimkan semuanya ke akhirat sebelum kita pulang melalui infaq, zakat dan shadaqah. Kita akan ringan dan tersenyum dalam perjalanan pulang. Semoga penulis dan pembaca tulisan ini husnul khatimah. Salam, AIM. [*]