Quantcast
Channel: Inilah.com - Mozaik
Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Solusi Menghilangkan Tradisi Kejawen

$
0
0

SUNGGUH mulia niat dan keinginan anda dalam rangka memurnikan kembali akidah Islam di tengah keluarga. Dan tentunya bukan hanya anda saja yang sedang mengalaminya, ada ribuan saudara kita yang lain yang juga sedang bercita-cita untuk membersihkan akidah kita dari berbagai kekeliruan dan penyimpangan.

Cita-cita itu bahkan sudah dimulai jauh sebelum kita lahir, paling tidak beberapa abad yang lampau. Kita mengenal ada Syeikh Muhammad Ibnul Wahhab di jazirah arabia yang juga telah mengumandangkan seruan untuk membersihkan akidah Islam. Serta ribuan ulama lainnya. Di negeri kita sendiri ada gerakan kaum Paderi yang juga punya cita-cita sama. Namun tujuan dan niat mulia memang tidak selalu mulus jalannya. Akan selalu ada aral melintang, halangan menghadang serta tribulasi yang tiada henti. Yang pasti, semua perjuangan itu pasti akan dijadikan nilai tersendiri di sisi Allah Ta'ala, sebagai bukti kita telah berupaya menegakkan panji-panji akidah.

Di tengah semangat kita berjuang, tidak ada salahnya kalau sesekali kita melakukan evaluasi hasil kerja. Evaluasi ini akan menjadi sangat penting demi mendapatkan hasil yang lebih baik lagi nantinya. Salah satu yang perlu kita pikirkan secara kritis adalah masalah latar belakang munculnya penyimpangan akidah di kalangan umat Islam. Kita perlu sedikit mempelajari masalah ini secara lebih serius, agar bisa dengan mudah kita analisa serta kita cari solusinya yang efektif.

Sebagaimana kita telah pahami, bahwa penyimpangan akidah ini sudah ada jauh sebelum kita lahir. Mungkin malah sudah sejak zaman nenek moyang berabad-abad yang lalu. Dan orang Jawa sendiri punya karakteristik khusus yang sangat khas, yaitu mereka sangat menjaga tradisi dari nenek moyang. Bahkan tradisi ini sampai menjadi jalan hidup dan akidah tersendiri. Ketika pengaruh agama Islam yang berakidah murni masuk ke negeri ini, meski banyak yang masuk Islam, namun tradisi dan kepercayaan lama sulit dihilangkan begitu saja. Di beberapa tempat, resistensi terhadap masuknya akidah Islam terasa lumayan kuat.

Bahkan sebagian pengamat sejarah menyebutkan, bahwa para penguasa Hindu yang dahulu berkuasa di pulau Jawa kemudian tersingkir dengan pengaruh Islam, lalu membangun 'benteng pertahanan' khusus di pula Dewata Bali. Sebagiannya lagi melakukan resistensi dengan jalan naik gunung atau masuk hutan untuk mengasingkan diri dari kehidupan ramai, sehingga menjadi komunitas tersendiri. Misalnya masyarakat Tengger dan Baduy.

Dan sebagiannya lagi, meski resistensinya tidak terlihat namun tetap ada dan tidak kalah kuatnya. Bentuknya adalah sikap dan pandangan akidah yang ada di sebagian masyarakat kita. Meski secara lahiriyah mereka sudah masuk Islam, sehingga secara zahir dianggap sudah tidak ada masalah, namun dari sisi pemahaman akidah, ternyata masih kental dengan tradisi dan kepercayaan nenek moyang di masa lalu. Inilah fakta yang harus kita baca sebagai bekal mental kita dalam menghadapi realitas masyarakat. Bahwa pada sebagian elemen masyarakat ini, resistensi terhadap akidah Islam dan upaya mempertahankan tradisi dan kepercayaan nenek moyang memang sangat berurat dan berakar. Sehingga sekedar ceramah dan nasehat verbal akan menjadi tidak ada artinya. Bukan mengecilkan makna dakwah, namun sebagai da'i, kita perlu melihat realitas juga.

Namun bukan berarti kami ingin menyerah dengan keadaan. Tetap akan ada peluang untuk melakukan perubahan-perubahan. Misalnya lewat pergantian generasi, lewat kurikulum pendidikan, atau lewat media massa. Bahkan kalau perlu lewat pesan-pesan tersirat dari beragam pesan. Selain itu, secara psikologis perlu juga dipikirkan untuk tidak selalu menyanyikan lagu yang sama setiap saat. Kalau setiap hari orang mendengar dari kita hanya tentang masalah pembersihan akidah saja, tidak ada solusi dan variasinya, lama-lama mereka bosan juga.

Apalagi di depan mereka ada masalah yang lebih menuntut perhatian, misalnya masalah kemiskinan yang akut, tingkat pendidikan yang sangat rendah, kesejahteraan yang tidak pernah ada. Bagaimana mungkin kita paksa mereka untuk mengikuti seruan kita, sementara perut mereka lapar, badan mereka telanjang tak berpakaian, otak mereka bebal tidak pernah makan sekolahan. Maka apalah arti ceramah-ceramah kita, sementara mereka berada dalam himpitan yang nyata?

Mengapa kita tidak melihat cara para pendeta dan misionaris yang pandai membujuk rayu calon korbannya dengan materi dan kesejahteraan? Mengapa harus orang lain yang bisa merangkul kalangan miskin umat Islam? Mengapa kita terlalu sibuk mencari celah serta aib saudara kita yang kita curigai telah melakukan syirik dan bid'ah, sementar tetangga kita yang kelaparan tidak kita kasih makan? Saudara kita yang tidak punya pekerjaan tidak pernah kita pikirkan bagaimana mereka menyambung hidup?

Pendeknya, sulit bagi kita kalau tema sehari-hari yang kita angkat hanya selalu terpaku pada satu titik saja. Memang benar bahwa kebersihan akidah merupakan pondasi dasar dari segalanya, namun pondasi itu tidak akan tertanam kalau kita tidak pernah melakukan penggalian sebelumnya. Dan pekerjaan membangun bangunan itu bukan hanya semata menanam pondasi belaka, tetapi juga harus diikuti dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Selain memang harus punya perencanaan.

Terakhir, untuk menyingkirkan akidah yang sesat ini, kita perlu menggalang sinergi dengan berbagai kalangan umat. Tentu saja masing-masing elemen umat ini punya perbedaan-perbedaan, namun dibandingkan dengan persamaan-persamaannya, tetap lebih banyak persamaannya. Maka mengapa kita tidak menggalang persatuan dengan sesama umat Islam, meski dalam beberapa hal kita memang masih berbeda berpendapat? Mengapa kita tidak memperkecil pertentangan dengan sesama muslim dan menguatkan kekompakan di antara kita?

Ketahuilah bahwa umat ini akan sangat kuat dan akidah yang rusak itu bisa dengan mudah kita hilangkan, manakala kita bekerja tidak sendirian, melainkan bersama-sama. Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [Ahmad Sarwat, Lc]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Trending Articles


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


From Male to Female


Girasoles para colorear


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Tagalog Long Distance Relationship Love Quotes


Re:Mutton Pies (lleechef)


Re: lwIP PIC32 port - new title : CycloneTCP a new open source stack for...


Hato lada ym dei namar ka jingpyrshah jong U JJM Nichols Roy (Bah Joy) ngin...


Vimeo 3.42.0 by Vimeo Inc


EASY COME, EASY GO