Quantcast
Channel: Inilah.com - Mozaik
Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Air Mata Keinsafan dari Sudut Mata Umar

$
0
0

MARI kita mengambil air dari sumber mata air keinsafan agar hidup semakin tergugah. Ketika air mata menderas membasahi wajah dan hati kita, ini pertanda hadirnya saraf insaf. Pertobatan dan kesadaran yang puncak. Maka, di saat inilah segala sesuatu yang selama ini telah menggembok jiwa menjadi terbuka, menghasilkan ‘kekuatan’ yang siap untuk melejitkan potensi yang diri.

Sebijak mata air keinsafan, mari kita belajar dari pengalaman. Lantaran pengalaman mengajarkan. Menyajikan sesuatu yang terbaik untuk kita. Meski kita menjadi bodoh jika selalu menyimpan anggapan bahwa untuk mengambil pelajaran dari suatu pengalaman kita harus mengalaminya.

Bukankah Allah telah menjelaskan kisah masa lalu untuk kita jadikan pengajaran. Dan ketika Allah mengabarkan apa yang akan terjadi esok, bukankah itu rambu-rambu sekaligus cita yang diharapkan manusia? Seperti kisah Umar bin Khaththab masuk Islam. Berwatak keras dan bertubuh tegap, ciri khas Umar. Tak heran sebelum masuk Islam kaum Muslimin mendapatkan perlakukan kasar darinya. Sebenarnya perang batin itu bergemuruh selalu, antara mengagungkan ajaran nenek moyang, senang hiburan dan mabuk-mabukan, dengan kekagumannya terhadap ketabahan kaum Muslimin dalam mempertahankan keyakinan.

Sejernih mata air keinsafan. Melihat adik perempuannya Fatimah dan sang suami Sa’ad bin Zaid memeluk Islam, naik pitamlah Umar. Namun dari sikap beringas Umar kepada dua anggota keluarganya itu pula tak lama kemudian pintu hidayah terbuka untuknya. Hatinya tergetar membaca kalam Ilahi yang lembarannya dipegang oleh Fatimah.

Umar bergegas seraya menggenggam pedang menemui Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah berada di hadapannya, bertanyalah Rasulullah seraya memegang baju dan gagang pedang Umar. “Engkau, wahai Umar, akankah terus begini hingga kehinaan dan azab Allah diturunkan kepadamu sebagaimana yang dialami oleh Walid bin Mughirah? Ya Allah inilah Umar bin Khaththab, kokohkanlah Islam dengannya.”

Derai air mata keinsafan terus mengalir di sudut-sudut mata Umar mendengar kalimat-kalimat yang terhunus untuknya. Hatinya terus bergejolak memastikan kebenarannya karena ia tahu yang berucap adalah Muhammad sang al-amin. Sederas air mata keinsafan, Umar lalu berucap, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah.”

Sejernih mata air keinsafan. Sekasar tamparan dan tendangan Umar kepada orang-orang yang dicintainya tak mampu menundukkan keimanannya, bahkan ia sendiri tersadarkan. Sekeras Umar akhirnya luluh mendengar firman-Nya. Maka dalam setiap perubahan yang terjadi pada manusia keinsafan adalah pintunya. Adapun air mata keinsafan menandainya. Inilah momentum seseorang akan bangkit dari keterpurukannya.

Seperti Khalid bin Walid tersadar dengan masa lalunya. Seperti ketertarikan para tukang sihir raja Fir’aun yang akhirnya beriman mengikuti Musa. Seperti kita yang akan mengambil hikmah atas kesalahan-kesalahan masa lalu.

[Ustadz Umar Hidayat M. Ag.]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Trending Articles


Girasoles para colorear


mayabang Quotes, Torpe Quotes, tanga Quotes


Tagalog Quotes About Crush – Tagalog Love Quotes


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Tagalog Quotes To Move on and More Love Love Love Quotes


5 Tagalog Relationship Rules


Best Crush Tagalog Quotes And Sayings 2017


Re:Mutton Pies (lleechef)


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


Sapos para colorear


tagalog love Quotes – Tiwala Quotes


Break up Quotes Tagalog Love Quote – Broken Hearted Quotes Tagalog


Patama Quotes : Tagalog Inspirational Quotes


Pamatay na Banat and Mga Patama Love Quotes


Tagalog Long Distance Relationship Love Quotes


BARKADA TAGALOG QUOTES


“BAHAY KUBO HUGOT”


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.