LAGI-LAGI kalimat motivasi. Ada kalimat populer di masyarakat Arab "Walaupun kesulitan itu ada di dalam batu, niscaya kemudahan akan memasuki batu itu untuk mengeluarkan kesulitan itu dari batu itu."
Makna yang dibawa oleh kalimat itu adalah bahwa kita tak usah terlalu terlarut dalam gelisah ketika ditimpa kesulitan. Tetaplah percaya bahwa Allah mengetahuinya dan yakinlah dengan apa yang ditetapkan Allah bahwa bersama satu kesulitan ada dua kemudahan.
Mungkin ada yang mendebat kalimat tersebut dengan menyodorkan rasa hatinya sendiri bahwa selama ini kesulitan adalah kesulitan yang tidak pernah bersahabat dengan kemudahan. Lanjutnya, kemudahan ternyata hanya ada pada orang lain. Yang mudah semakin mudah dan yang sulit semakin sulit. Sebagian pembaca mungkin juga mengangguk-angguk membenarkan fakta rasa itu. Kayaknya, orang-orang itu saja yang mudah sementara lainnya sulit.
Baiklah. Cobalah sempatkan pejamkan mata dan dengan setengah tersenyum membayangkan hal-hal indah yang pernah terjadi dalam kehidupan kita. Saya yakin seyakin-yakinnya kita akan menemukan episode kebahagian dalam hidup kita yang selama ini tertutup oleh ambisi yang lebih besar dari pada potensi.
Atau peristiwa kebahagiaan itu tertutup oleh nafsu tamak dan angkara murka. Atau pula peristiwa membahagiakan itu tertutup oleh kebodohan garis miring pendeknya proses berpikir. Mengapa saya yakin begitu? Karena alamiahnya segala sesuatu itu adalah berpasang-pasangan, termasuk berpasangannya derita dengan bahagia, kesulitan dan kemudahan.
Percayalah bahwa kemudahan akan mengusir kesulitan. Sahabat saya yang kebetulan kesulitan mengerjakan ujian kuliahnya, ternyata mendapatkan nilai jelek di banyak mata kuliahnya. Dia hanya tersenyum dan berkata dalam hati: "Ya Rabb, kutak cukup cerdas menebak mauMu. Tapi ku yakin bahwa Engkau adalah Tuhanku Yang maha Baik yang tak akan mengecewakanku sebagai hambaMu.”
Akhirnya, dia lulus juga dengan IPK 2,4. Daftar pegawai negeri ditolak, daftar pekerja pabrikpun ditolak. Dia masih tersenyum dan akhirnya berusaha sendiri. Sekarang dia memiliki 3 (tiga) perusahaan besar. Dia mendudukkan dirinya sendiri sebagai komisaris utama dan direktur utama. Sebagian temannya yang nilainya lebih bagus darinya saat ini bekerja kepadanya. Dia tersenyum sambil berkata: "Sulitnya ujian dan sulitnya dapat nilai bagus ternyata diusir oleh mudahnya jadi pengusaha. Ini kisah nyata dan bukan cerita sinetron. Salam, AIM@Kebun Kurma. [*]