ALLAH, dzat yang dengan kehendak dan kuasanya memberikan kita Iman dan Islam tanpa kita minta, adalah Maha Kuasa untuk memasukkan kita dengan kasih sayang-Nya ke dalam ridho dan surga-Nya sedangkan kita meminta.
Teruslah memohon dan meminta, sesuaikan permohonan dan doa itu dengan perilaku kita yang positif, maka kita akan memperoleh dan mendapatkan ridho-Nya. Satu hal yang harus diwaspadai, yaitu bahwa ketidaksesuaian doa dan perbuatan kita adalah potret dari pengkhianatan dalam agama. Meminta surga namun melakukan perbuatan ahli neraka dan berharap ridho namun berbuat sesuatu yang mendatangkan murka merupakan hal yang tak wajar menurut mereka yang memiliki nalar waras.
Di pertengahan bulan suci Ramadan ini, amat bagus kalau kita mulai bermuhasabah, menghitung diri, mengevaluasi diri tentang apa yang telah kita perbuat selama ini. Kita akan dibuat terkejut oleh banyaknya kelalaian yang telah kita lakukan. Akan tampak sekali bahwa selama ini kita terlalu sibuk mengejar dunia sampai lupa kepada Yang Punya dunia, terlalu sibuk mencari rizki sampai melupakan Sang Pembagi rizki.
Dunia, harta dan semua yang kita miliki pasti kita tinggalkan atau pasti meninggalkan kita pada waktu yang Allah tentukan. Hanya yang dititipkan kepada Allah yang akan abadi menyertai kita di alam kubur kelak dan menunggu kita di alam akhirat nanti.
Semua dari Allah, harus dikembalikan kepada Allah, dan pasti semuanya akan kembali kepada Allah. Keikhlasan menitipkan dan mengembalikan semuanya kepada Allah akan berbuah ridho dan surga, sementara kebakhilan dan keengganan mengembalikannya kepada Allah akan berbuah kesia-siaan dan penderitaan dalam makna yang sesungguhnya. Salam Kesadaran Infaq, Zakat dan Shadaqah. AIM@Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]