BARU saja selesai melaksanakan umroh, ritual penuh makna, ritual dengan seribu pesan relijius, ritual yang sarat pesan sejarah dari kehidupan orang-orang yang nama, ucapan dan perilakunya dikekalkan oleh sejarah. Alangkah indahnya jika pesan-pesan itu dikaji dan dipahami bersama.
Ketika berthawaf kita bisa mendapatkan pesan kerinduan dari Adam akan kebersamaan malaikat mengelilingi 'arsy Allah. Melihat ka'bah mendapatkan pesan ketulusan Ibrahim dan Ismail dalam membangun tempat ibadah karena Allah. Bersa'i mendapatkan pesan dari Siti Hajar yang berusaha tanpa kenal payah mencari sesuatu untuk anandanya.
Ada banyak sekali pesan lainnya, yang terlalu panjang untuk diurai di sini. Yang jelas, mereka yang disebut di atas adalah potret kemuliaan dan kebahagiaan. Ibrahim adalah seorang abun rahiimun (ayah penuh kasih sayang). Siti Hajar adalah potret isteri yang taat luar biasa kepada Allah dan kepada suaminya. Pantang baginya melakukan sesuatu yang menjadikan suaminya tak berkenan. Ismail adalah potret anak yang berbakti kepada orang tuanya.
Mampukah kita meneladani mereka dalam membangun rumah tangga bahagia? Bagaimana jalan terbaiknya? Ikutilah pesan-pesan relijius yang mereka wariskan untuk kita. Kajilah bersama dan renungkan. Lalu, memohonlah kepada Allah untuk mampu melaksanakannya, karena banyak yang tahu tapi tak punya mau melakukannya. Hidayah itu mahal. Salam, AIM@Makkah al-Mukarramah.