DALAM kitab-kitab Akhlaq dan Tasawwuf kita akan menjumpai nama Sulayman Ad-Darany. Kata-katanya selalu menjadi rujukan bijak dan diabadikan dalam tulisan-tulisan para sahabat dan murid-muridnya.
Salah satu ucapannya yang sangat sering dikutip adalah jawaban beliau atas pertanyaan sahabatnya: "Amal apa yang paling agung untuk menjadi pendekat seorang hamba dengan Tuhannya?" Beliau tidak langsung menjawab pertanyaan ini. Beliau menangis sesenggukan dan dengan lirih berkata: "amalan yang ketika Allah melihat ke dalam hatimu, Dia tidak melihat di dalamnya keinginan dunia dan akhirat kecuali Dia."
Tulus ikhlas itu hanya menginginkan Dia, mengharap ridhaNya, tidak mengharap yang lain. Amalan seperti inilah yang akan mengantarkan kita pada kebahagiaan tanpa batas, kebahagiaan yang tidak terbatasi oleh kapan dan di mana serta dengan siapa.
Kebahagiaan yang masih memiliki batas adalah kebahagiaan semu, kebahagiaan yang sangat mudah hilang dengan perubahan waktu dan tempat serta perubahan pola hubungan kehidupan. Lalu, bagaimanakah caranya kita mutasi dari bahagia terbatas ke tak terbatas? Ulasan lengkapnya adalah dalam kajian Ramadlan hari ini dan besok di Pondok Pesantren Kota Alif Laam miim Surabaya. Salam, AIM, Pengasuh.