ALHAMDULILLAH akhirnya rindu ini tersampaikan. Rindu akan setiap muslim yang menjadi lebih baik daripada biasanya. Rindu akan tempat dimana masjid-masjid tidak kalah ramai dari jalanan.
Rindu akan amal-amalan shaleh yang lebih ringan dikerjakan. Rindu akan waktu dimana terdapat keberkahan dan keberlipatan pahala. Rindu terhadap malam lailatul qadar, yang setiap muslim berlomba untuk mencarinya.
Rindu kepada Sang Pencipta, Ar-rahman, Al-Malik, Al-‘Aziz, Allah azza wa jalla yang terasa lebih dekat dengan kita. Semua rindu ini terobati ketika kita sudah bertemu dengan “Bulan Ramadhan”.
Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,
“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi)
Orang-orang yang berpuasa akan merasakan bahagia saat ia berbuka karena ia dapat melakukan kembali perkara-perkara yang dilarang saat ia berpuasa.
Bahagia dengan berbuka bukan berarti karena terbebas dari capek atau beratnya ibadah puasa, akan tetapi ini adalah kebahagian yang hanya dapat dinikmati oleh orang beriman ketika telah menyelesaikan ibadahnya untuk Allah untuk mengharapkan ridho-Nya.
Yang kedua adalah bertemu dengan Allah. Tentu bertemu dengan-Nya adalah nikmat yang sangat besar yang diberikan kepada hamba-Nya yang beruntung.
Karena ketika kita melihat makhluk maupun benda-benda ciptaan Allah yang indahnya luar biasa bisa membuat kita terpukau, apalagi membuat Sang Pencipta, tentu ini nikmat yang tentu jauh lebih besar.
Allah ta’ala berfirman, “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka Melihat.” (QS Al-Qiyamah: 22-23)
Maka, ucapkan Alhamdulillah dan besyukurlah karena Allah telah mengobati rindu kita untuk dipertemukan kembali kepada bulan yang penuh berkah ini. Bulan Ramadan. Semoga kita bisa menghidupkan bulan ini dengan pahala-pahala yang terus mengalir tiada tepi.
Wallahu a’lam bish showab. [Kharisma Ridho Husodo/@medislam]