SEJAK tahun 1950 sampai 1979, konsumsi energi fosil dunia telah meningkat empat kali lipat dan terus meningkat sampai sekarang ini. Efek yang ditimbulkan dari pembakaran bahan-bahan ini dalam industri dan mobil bercampur dengan uap air dan oksigen di atmosfer dan membentuk asam nitrat serta asam belerang.
Dan bila larut dalam hujan, asam-asam ini jatuh ke tanah yang dapat membuat tanah hancur, tanaman pangan dan berbagai organisme yang hidup di air tawar menjadi rusak dan juga hancur.
Betapa menakjubkannya ketika peristiwa alam yang hanya bisa dideteksi dengan sains dan teknologi modern itu ternyata telah dinubuwatkan sejak 15 abad yang silam. Dalam buku Abu Fatiah Al-Adnani, Rasulullah telah menjelaskan akan adanya hujan yang memiliki dampak merusak (korosif) atau tidak memberi banyak manfaat bagi manusia. Memang bahasa asam tidak dikenal di kalangan sahabat.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
“Tidak akan tiba hari kiamat hingga manusia dihujani dengan hujan secara merata, tetapi bumi tidak menumbuhkan sesuatu.” (Musnad Ahmad)
Dari hadis tersebut mengisyaratkan tentang salah satu bentuk hujan yang akan banyak terjadi menjelang akhir zaman, dimana hujan tersebut tidak mampu menumbuhkan tanaman. Semua efek yang ditimbulkan itu bukan hanya memunculkan efek material, namun juga akan berdampak secara sosial.
Rasulullah bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga langit menurunkan hujan, tapi air hujan ini tida bisa mendorong dibangunnya rumah-rumah tanah liat yang kuat dan tidak menyebabkan berhimpunnya penduduk perkampungan, namun hanya bisa mendorong dibangunnya rumah-rumah dari bulu. (HR. Ahmad)
Sungguh, semua hal dalam dunia ini telah Allah siapkan dan tuliskan jauh sebelum kita terlahir. Dan inilah salah satu faktanya, Allah memberitahukan hal ini melalui Rasulullah. Sungguh, Allah maha mengetahui. []