PERNIKAHAN adalah suatu perjanjian yang besar, suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki, yang mana dia mengambil seorang wanita dari kedua orangtuanya untuk hidup bersamanya dalam sebuah bahtera yang bernama rumah tangga yang dipimpin olehnya.
Istri adalah suatu amanat bagi suami. Suami karena menjadi qowwam (pemimpin) bagi wanita.
Pemimpin (qowwam) ini harus memenuhi 3 fungsi, yaitu:
1) – Mengarahkan istrinya;
2) – Mengayomi istrinya;
3) – Melindungi istrinya.
Suatu pernikahan yang merupakan suatu ibadah itu kuat sekali digoda oleh syaitan agar rumah tangganya karam. Oleh karena itu, sangat-sangat penting bagi seorang suami untuk memahami tabiat wanita.
Karena wanita itu bukan diciptakan dari baja yang bisa meleleh, bukan pula dari batu yang bisa hancur berkeping-keping jadi kerikil, tetapi wanita diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok, yang jika diubah akan patah, namun jika tidak diubah akan tetap bengkok, oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-pun tidak menyuruh lelaki untuk mengubahnya.
Namun Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat: “Jagalah wanita-wanita itu..! Pelan-pelan dan berlemahlembutlah pada wanita! Sehingga setelah memahami tabiatnya, kemudian memperlakukannya dengan ma’ruf, dengan sebaik-baiknya, seperti firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata.
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS An-Nisaa: 19)
Pada saat seorang suami mendapati hal yang tidak disukainya dari seorang istri, maka harus bersabar, dan berpikir baik-baik tentang firman Allah yang menyatakan, bahwa boleh jadi dalam keburukan istri kita itu terdapat kebaikan-kebaikan lainnya yang banyak.
Jangan sampai keburukan akhlak dari suami menyampaikan sang istri pada satu situasi dimana ia sangat menyesal dan berkata: “Andai aku tak menikah dengannya..” Padahal suatu pengandaian itu hanya akan membuka pintu syaithan.
Tabiat-tabiat Wanita diantaranya adalah:
1) – Pencemburu.
Baik kepada ibu sang suami, saudara/saudari sang suami, wanita-wanita lain, dll.
2) – Perasa.
Perasaannya melebihi akalnya sehingga kadang-kadang mudah marah.
3) – Suka Perhiasan.
4) – Istri membutuhkan pujian/sanjungan dari suami.
Hargai pendapatnya, jangan egois.
5) – Sempatkan waktu untuk bermain-main dengan istri.
Suami berhias atau bersolek untuk istri.
6) – Memberi istri hadiah.
7) – Main tarik ulur.
Bersabar, jangan tergesa-gesa! [bersambung]