SEBAIK-baiknya teman duduk adalah buku. Anda tentu pernah mendengar pepatah Arab tersebut. Buku merupakan sumber pengetahuan, di mana sebagai muslim kita harus sering berinteraksi dengannya. Bahkan ayat pertama dalam Alquran memberikan perintah tersebut. Iqra. Membaca.
Buku adalah jendela dunia, sehingga dengan membacanya kita dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan dari belahan dunia mana pun. Buku juga merupakan teman yang tulus, karena mereka selalu menyampaikan apa adanya. Membaca menjadi aktivitas bermakna yang bisa menghubungkan kita dengan sang jendela dunia.
Terlebih sebagai muslim, kita memiliki buku yang sangat mulia, sebuah kitab yang mampu menjadi pedoman dalam hidup, yaitu Alquran. Bagi muslim membaca Alquran pun tidak sekadar untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan. Lebih dari itu, seperti yang disampaikan Imam Al-Ghazali, membaca Alquran hendaknya dilakukan dengan tartil dan penuh penghayatan, karena ini merupakan cara muslim untuk merenungkan janji dan ancaman-Nya, perumpaan-perumpaan dan nasihat-Nya, perintah dan larangan-Nya, yang jelas hukum-Nya dan yang syubhat hukum-Nya.
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-‘Alaq [96]: 1-5)
Islam adalah agama yang syamil mutakamil, yaitu sempurna dan menyempurnakan. Ilmu dan pengetahuannya tidak hanya seputar akidah dan ibadah, tapi juga mencakup lingkup yang lebih luas seperti profesionalisme dalam bekerja, keadilan dalam pemerintahan, tanggung jawab kepada alam, juga nilai dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Membaca memiliki banyak manfaat yang dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas seseorang. Tidak ada kerugian dalam aktivitas membaca. Lalu, buku apa yang sudah Anda baca hari ini? []
↧
Gemar Membaca Bagi Seorang Muslim
↧