"Mohon maaf karena aku menolaknya, Ayah."
Asma binti Umamah. Gadis cantik itu baru saja menolak pinangan putra Khalifah Adillah bin Marwan. Pun setelah pinangan dilayangkan berkali-kali, Asma tetap menolaknya. Tentu saja ini membuat orangtua Asam bingung tentang apa yang diinginkan putrinya.
Kecantikan Asma memang telah tersohor ke seluruh penjuru. Tak hanya berparas jelita, perempuan Arab itu juga sangat cerdas dan terpelajar. Kebaikan dan keindahan yang dimiliki menjadikan Asma sebagai gadis yang diincar oleh banyak lelaki. Tidak terkecuali putra sang khalifah. Namun, meskipun demikian ia selalu menolak lamaran yang datang padanya.
"Aku yakin, Allah akan memberikan jodoh yang baik dan terbaik untukku," ucap gadis tersebut untuk menangkan orangtuanya.
Hal itu pun tidak sekadar ucapan. Setiap malam Asma selalu bertahajud dan memanjatkan doa agar Allah memberikan seseorang yang baik dan terbaik sebagai jodohnya.
Suatu hari, Abu Hurairah, sahabat kecil Asma datang berkunjung. Lelaki soleh tersebut tengah membeli barang dagangan untuk dijual di kotanya, lalu memutuskan untuk menemui sahabatnya. Kepada Asma, Abu Hurairah bercerita sesuatu.
"Istriku telah meninggal karena sakit. Kami memiliki seorang putri soleh berusia tiga tahun." Abu Hurairah sungguh terkejut mendengar tanggapan Asma atas ceritanya. "Jika engkau berkenan, aku akan membantumu mengasuh putrimu."
"Bisakah kau menjelaskan arti dari ucapanmu, Asma?"
Perempuan jelita tersebut pun menjawab, "Aku selalu berdoa kepada Allah agar bertemu dengan jodoh yang terbaik. Lalu hari ini engkau pun datang. Entahlah, mendengar ceritamu, aku yakin ini semua adalah jawaban atas doa-doaku selama ini."
Abu Hurairah menyambut tawaran Asma dengan bahagia. Bagaimana tidak? Ia sudah mengenal baik sahabatnya yang soleh dan cerdas tersebut. Pun juga orang tua Asma yang telah mengenal baik dirinya. Mereka pun menikah dan bahagia.
Pernikahan Asma sempat menjadi gunjingan masyarakat. Asma dinilai gegabah karena lebih memilih duda beranak satu dibandingkan putra seorang khalifah. Namun, orangtua Asma justru begitu bangga. Asma telah memperoleh haknya sebagai perempuan dalam memilih jodoh. Orangtua Asma juga sangat bahagia karena putrinya menikah dengan seorang lelaki soleh dan taat beribadah.
Gadis jelita nan soleh ini sungguh mengikuti nasihat dalam agamanya. Dalam hal pernikahan Islam mengajarkan, nikahi seseorang karena empat hal, yaitu harta benda, nasab, kecantikan/ketampanan, dan agamanya. Asma yang juga cerdas menjadikan agama sebagai alasan utama dalam memilih jodoh.
"Ummu Salamah, istri Nabi saw, bertanya, 'Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga, dan empat kali. Lalu, dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?' Nabi saw menjawab, 'Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, 'Ya Rabbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat.’" (HR Ath-Thabrani). []
↧
Jodoh Sang Gadis Jelita
↧