Sekilas terdengar begitu modern, ketika kata "Robot" terlintas di telinga kita, sudah pasti teknologi tersebut muncul pada abad ke-20 di era millenium dunia, ketika teknologi menjadi sebuah kebutuhan primer bagi setiap orang.
Namun tahukah kita, bahwa Robot tercanggih di dunia ini sudah ada sejak zaman dahulu kala, bahkan sebelum abad ke-20. Robot tercanggih pada zaman itu yaitu "Homosapiens" yang menurut para arkeolog mereka ada di muka bumi ini semenjak 200 ribu tahun yang lalu.
Mengapa "homosapiens" atau yang biasa disebut juga "manusia" adalah robot tercanggih? Karena dahulu kala sebelum diturunkannya Nabi Adam AS di muka bumi ini yang sekaligus dia menjadi makhluk pertama yang paling sempurna diantara makhluk bumi lainnya, ada beberapa makhluk yang hidup dimuka bumi ini sebelum "homosapiens" (manusia) yaitu yang disebut abal jan dan banul jan.
Abal jan dan banul jan jauh lebih primitif dibanding "homosapiens" (manusia), karena tidak diberi akal yang sama dengan "manusia". Karena abal jan dan banul jan membuat kerusakan di muka bumi maka Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk melenyapkan semua makhluk tersebut yang akan digantikan dengan makhluk lebih sempurna yaitu "manusia".
Tapi disini kita tidak akan membahas abal jan dan banul jan, karena pembahasannya akan lebih panjang, dan cukup kita yakini bahwa ada beberapa makhluk sebelum Nabi Adam AS di muka bumi ini, hingga akhirnya mereka semua dimusnahkan dan kemudian diturunkanlah Nabi Adam sebagai khalifah (pemimpin) / pengendali keturunannya (umat manusia) kelak agar menjadi hamba Allah yang senantiasa bersujud kepadanya dan agar menghindari godaan syaitan yang terkutuk. Seperti firman Allah di ayat berikut ini :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al--Baqarah ayat 30)
Manusia adalah robot yang paling canggih, jika kita konversikan dengan bahasa saat ini, dan robot saat ini, maka tiap-tiap manusia telah Allah titipkan dan tiupkan Roh kepada jasadnya, yang bisa dibilang itu adalah "Chip" nya kita, tanpa chip itu kita tidak akan bisa hidup, chip itu untuk menggerakan seluruh anggota tubuh kita dalam beraktivitas, yang berperan juga sebagai pembuat "coding" di dalam otak agar bisa terus berkembang pemikiran nya dan ilmu nya. Membuat sesuatu hal yang bermanfaat di muka bumi ini.
Karena ketika kita mati, maka chip itu akan Allah SWT cabut kembali, dan tinggal jasad /raga kita yang tak berdaya berada di dalam kuburan, lalu apa yang kita bawa ketika mati? Yaitu hasil dari "coding" yang kita buat semasa hidup, "coding baik" atau "coding virus", itulah yang disebut sebagai "Amal Perbuatan". Jadi ketika kita mati kita hanya meninggalkan "amal perbuatan". Yang menentukan kita layak atau tidaknya berada di sisi Allah SWT dalam surga firdaus.
Mengapa sih canggih? Karena hingga saat ini belum ada yang bisa menyamakan teknologi "manusia" ini. Tubuh yang terus bergerak, mata yang terus berkedip dan melihat, telinga yang mendengarkan, mulut yang berbicara, hidung untuk bernafas dan organ tubuh luar dan dalam canggih lainnya, yang berfungsi melengkapi segala kebutuhan hidup kita, hanya sebatas di re-charge saja dengan makan, minum dan tidur yang cukup. Maka setiap part tubuh kita akan kembali ber-energy.
Mungkin itulah yang perlu kita kembali sadari, kita terlalu buta untuk terlalu membangga-kan terhadap hasil karya buatan manusia yang hanya sebatas seperti itu-itu saja, sehingga kita lupa kepada Allah yang menciptakan kita ini yang lebih "Sempurna".
Maka perlu kita ingat kembali tujuan kita sesungguhnya sebagai bukti terimakasih dan bersyukur kita kepada yang menciptakan kita, untuk senantiasa mengabdi kepada-Nya.
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS Az-Zariyat ayat 56)
[diojoans]