"DEMI Masa. Sesungguhnnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian." Setiap insan di dunia ini adalah seperti berjalan di atas tali yang satu terbentang di udara, tanpa pelindung dan tanpa keahlian, jika salah sedikit melangkah ke kanan atau ke kiri, maka tubuh kita tidak akan seimbang, tali bergetar dan kita jatuh tak terselamatkan.
Beruntung jika di bawah tali itu ketika kita jatuh adalah air, namun jika kita tidak bisa berenang tetap saja kita akan tenggelam, kita terlau percaya diri memasang tali itu di udara yang langsung sangat tinggi atau di atas batu bara dan api yang membara, kita terlalu sok jago dalam menjalani hidup di dunia ini, tanpa memilah-milah tempat yang tepat untuk kita pasang tali itu untuk berjalan mencapai tujuan.
Bahkan tanpa mengetahui cara yang benar dalam berjalan di atas satu tali yang terbentang ini, kita terlalu buta, mendahulukan hawa nafsu dan gengsi menjadi manusia yang mudah terpengaruhi oleh orang yang sukses telah mendahului kita di depan sana yang telah mencapai tujuan nya, bahwa berjalan mencapai tujuan itu sangatlah mudah, dan kadang kita tidak memedulikan orang di belakang kita yang menghawatirkan kita untuk jangan memulainya tanpa pengetahuan,ketangguhan dan keyakinan yang mendalam.
Tahukah bahwa semua itu adalah salah satu kategori manusia yang terlalu berani mengambil risiko, risiko yang tidak akan pernah kita ulangi atau kita jadikan pelajaran, risiko disitu adalah nyawa langsung taruhannya, mustahil untuk selamat dan memperbaiki kesalahan untuk kedua kalinya, tetapi jika kita berjalan di atas tali tersebut dengan penuh persiapan dan pengetahuan yang bermanfaat pasti nya kita senantiasa berpikir.
Kita tentu tidak akan memasang tali itu langsung di atas gedung yang sangat tinggi, dengan berisiko sangat tinggi pula yang dimana dibawahnya terdapat jalan aspal yang memungkinkan kita untuk terbentur keras jika terjatuh dari atas udara itu, tetapi akan kita pilih jalan terbaik sambil belajar, berlatih hingga lihai dan hebat, dengan memilih ketinggian yang rendah terlebih dahulu, karena hidup kita senantiasa step by step, tidak langsung bisa instan ingin menjadi yang ter-atas atau ter-tinggi.
Hanya orang bodoh yang melakukan hal itu dengan memilih langsung di atas gedung tertinggi tanpa pengalaman agar mendapat apresiasi dan penghargaan yang besar pula dari orang lain, Serta jika kita berfikir pintar maka kita akan sediakan sabuk pengaman di antara tubuh agar tidak terjatuh, atau kita gunakan alat penyeimbang, untuk menyeimbangkan setiap langkah yang kita tempuh, dan kita pilih tempat terbaik yang di bawahnya itu terdapat busa yang empuk atau sungai atau laut atau air yang dimana ketika kita jatuh kita bisa kembali berjalan di atas tali dengan memulainya dari awal.
Dan yang paling terpenting setelah persediaan yang lengkap dan pengetahuan yang hebat itu, yang tidak boleh terlewatkan adalah tentang keyakinan dan keteguhan hati serta kesungguhan dalam memulainya. Percuma jika kita memiliki segala bentuk persiapan yang lengkap namun tidak ada keberanian dan keyakinan, kita tidak akan pernah bisa mencapai tujuan dari langkah kita di tali tersebut.
Karena jika kita kembali ke bait pertama,
"Demi Masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman (yakin) dan mengerjakan amal shaleh dan saling nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS Al-'Asr ayat 1-3)
Sudahkah kita beriman (yakin) dan memiliki keberanian dalam berjalan di atas satu tali terbentang ini? seraya meminta pertolongan hanya kepada Allah Ta'ala?
Sudahkah kita mengerjakan amal soleh (beribadah, mencari ilmu, dan berbagi)? Agar kita tidak salah memilih tempat berjalan diatas tali itu, dan memiliki pengetahuan yang hebat untuk berjalan di atas tali tersebut.
Sudahkah kita saling menasehati kedalam kebenaran? (Memberitahu mana yang benar dan salah, mana yang baik mana yang buruk)
Sudahkah kita sabar dan mengajak yang lain untuk tetap bersabar dalam berjalan di atas tali ini, karena jika kita tidak sabar sambil berpikir dan yakin, tetapi kita langsung berlari atau asal melangkah, terburu-buru. Maka ketahuilah risiko terjatuh ke dalam kesesatan sangatlah tinggi.
Maka jadikanlah hari-hari kita senantiasa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Salam keseimbangan. (DJS)