INGATKAH kisah Rasulullah ketika berada dalam gua Tsur bersama Abu Bakar? Saat Rasulullah terbangun dari tidurnya karena tetesan air mata Abu Bakar, Rasulullah mengatakan sesuatu yang perkataan itu diabadikan dalam al-Qur'an: "Saat itu dia berkata kepada sahabatnya: janganlah bersedih. Sesungguhnya Allah bersama kita".
Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengulas salah satu hikmat tersembunyi dalam ayat ini yakni bahwa dalam keadaan apapun seseorang yang hatinya bersambung dengan Allah akan senantiasa mengingat Allah dan mengandalkan Allah.
Sebagian penelitian psikologi menunjukkan bahwa apa yang diingat oleh seseorang ketika bangun tidur adalah berkaitan dengan apa yang paling menyita pikirannya menjelang tidur. Sementara apa yang menyita pikirannya menjelang tidur rata-rata adalah sesuatu yang paling dominan menjadi perhatiannya sepanjang harinya. Lihatlah perkataan Rasulullah di atas: "Sesungguhnya Allah bersama kita." Begitu tenangnya jika sebelum dan setelah tidur kita memiliki ucapan dan rasa yang sama.
Hikmah lain dari ayat itu adalah bahwa salah satu kenikmatan yang Allah berikan kepada kita adalah adanya orang-orang di samping kita yang mampu membaca derita kita di antara huruf-huruf kebahagiaan yang kita tulis, di antara senyum yang kita tampakkan dan di antara canda yang kita bincangkan. Setelah itu, orang itu menenangkan dan menghibur kita demi menghapus kesedihan dan derita kita.
Jadilah sahabat yang baik, jadilah pendamping yang baik, yang mampu mengubah debu menjadi mutiara, mengubah duka menjadi bahagia, mengubah tetes air mata menjadi butiran permata. Selamat ulang tahun isteriku, tetaplah ceria bersamaku.
Ya, 25 April selalu aku ingat dan catat dalam kalender hatiku. Semoga hadirku adalah untuk kebahagiaanmu, maafkan aku jika masih sering menjadi penyebab sedihmu. Saatnya nanti engkau tahu bahwa huruf-huruf yang aku bangun sepanjang perjalanku adalah untaian doa untuk kebahagiaan bersama. Salam, AIM.