INILAHCOM, Jakarta - Firaun lalu mengambil anak yang paling besar. Raja zalim itu kembali bertanya pada wanita itu, "Apa kamu punya Tuhan selain aku?" Wanita itu tetap menjawab, "Tuhanku dan Tuhan Anda adalah Allah."
Pegawai Firaun pun lalu mengambil anak yang paling besar dan melemparkannya di dalam kobaran api. Tragisnya, peristiwa memilukan itu terjadi di hadapan mata wanita mulia ini. Anak itu menjerit hingga menjadi arang dan tidak terlihat lagi. Begitu juga dengan anak yang kedua dan ketiga. Namun jawaban wanita itu tetap satu; "Tuhanku dan Tuhan Anda adalah Allah."
Terakhir, giliran anak yang masih menyusu. Hati wanita itu menjerit. Ia sangat menyayanginya. Ajaib, anak yang masih menyusui ini berbicara, "Sabarlah, Ibu! Anda berada di jalan yang benar." Mendengar suara itu, anak berikut ibunya langsung dilemparkan ke api yang berkobaran.
Saya melihat Anda tersentuh dengan kisah ini. Anda pasti merasakan kepedihan yang sangat. Seka dulu air mata Anda. Rasulullah Saw dalam lawatan Isra' dan Mikrajnya berkata, "Pada saat itu aku dinaikkan ke langit, aku mencium aroma wangi yang belum pernah aku temui. Aku pun bertanya pada Jibril, "Jibril, aroma apakah ini?" Jibril menjawab, "Ini adalah aroma wanita yang menyisir rambut putri Firaun dan keempat putranya." Ya Allah! Mata ini menteskan air mata lantaran sedih dan sekaligus bahagia!
Allah Swt berfirman, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (QS al-Zumar [39]: 10).
Kesabaran terbesar adalah bersabar dalam meniti jalan Allah dan demi membela agama-Nya.
Bagian kedua telah selesai. Saya yakin batu besar di hadapan Anda telah banyak bergeser. Yang tersisa satu bagian akhir lagi. Insya Allah pada bagian berikut ini akan sama-sama kita lalui.
Anda telah menikmati semua pembasahan tentang kesabaran. Selanjutnya, hanya penerapanlah yang bisa mengurangi beban Anda. [amru muhammad khalid]/selesai.
↧
Sebuah Kisah yang Memilukan Hati (2)
↧