INILAHCOM, Jakarta - Kisah dari seorang istri yang diceraikan oleh suaminya karena mengumbar masalah keluarga. Semoga bisa membuat kita lepas dari kebiasaan mengumbar setiap masalah yang sedang kita alami ke orang lain.
Kisah itu menggambarkan saat orangtua suaminya sedang berkunjung kerumah anaknya. Saat itu sang istri tidak pernah melihat sang mertua, jadi ia tidak mengenali tamu yang sedang berkunjung itu adalah mertuanya.
Sang ayah mertua menanyakan keberadaan suaminya, sang istri menjawab bahwa sang suami sedang berburu di hutan. Ayah mertua kembali bertanya, bagaimana kehidupan rumah tangga mereka. Dengan lancarnya sang istri menjawab bahwa rumah tangga mereka sangat sulit, kehidupan mereka sangatlah susah. Mendengar itu ayah mertua hanya menjawab dengan menitip salam untuk anaknya dan berpesan untuk mengganti tiang pintu rumahnya.
Sekembalinya sang suami dari berburu, sang istri pun menyampaikan perihal hal yang terjadi saat ia berburu. Mendengar cerita sang istri, sang suami pun langsung menceraikan istrinya tersebut. Ia menjelaskan tamu yang datang berkunjung tadi adalah ayahnya, dan pesan dari sang ayah untuk mengganti tiang pintu adalah menceraikan sang istri karena telah menceritakan aib atau masalah keluarga pada orang lain, padahal ia tak mengenali orang tersebut.
Setelah menceraikan istri pertamanya, pria tersebut kembali menikah. Kejadian yang sama pun terjadi pada istri keduanya. Sang ayah mertua kembali datang mengunjungi anak dan menantunya. Menantu yang keduapun tidak mengenali sang ayah mertua. Saat ayah mertua bertanya tentang kehidupan rumah tangga mereka, sang istri menjawab kehidupan mereka bahagia, mereka bersyukur dengan kehidupan mereka. Walaupun saat itu kehidupan mereka masih sulit.
Alangkah bahagianya sang ayah mertua mendengarkan jawaban menantu. Ia pun berpamitan,
dan menitipkan pesan untuk anaknya, agar mempertahankan tiang pintu rumahnya. Saat
suaminya kembali dari berburu, sang istri menyampaikan pesan dari tamu yang telah datang saat sang suami berburu. Dengan penuh syukur sang suami mengatakan bahwa tamu itu adalah
ayahnya, dan maksud dari pesan itu adalah untuk mempertahankan sang istri.
Kisah tersebut mengajarkan kita untuk tidak dengan mudah menceritakan tiap masalah yang kita hadapi. Apalagi zaman sekarang, orang terlalu mudah untuk membagikan masalah, terutama masalah rumah tangga atau keluarga mereka melalui berbagai macam media sosialnya. Saat dihadapi masalah cukuplah cerita dan berharap jalan keluar dari-Nya. Dengan salat kita bisa berkeluh kesah sepuasnya, sujudlah dan ceritakan semua masalah kita pada-Nya, itulah saat dimana kita sangat dekat dengan-Nya. Dan biarkan hanya kita dan ALLAH yang tahu semua tentang kita. []
↧
Cukup Kau, Aku dan Dia yang Tahu
↧