Quantcast
Channel: Inilah.com - Mozaik
Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Syahidnya Perempuan

$
0
0

KISAH dari seorang wanita bernama Aisha yang bersedih hati karena sang suami telah berpulang dan menjadi syahid. Kisah ini memperjelas mengenai syahidnya perempuan. Dimana Aisha mengadu tentang suaminya yang telah berpulang lebih dulu dalam keadaan Syahid.

Kesedihan Aisha semakin menjadi karena tidak bisa syahid seperti suaminya, dan tidak bisa berkumpul bersama sang suami di surga. Syahidnya perempuan selama ini ternyata telah dilakukan seluruh perempuan yang telah menjadi seorang istri dan ibu. Semua hal yang dilakukan seorang istri dalam menjalani kehidupan bersama sang suami adalah syahidnya perempuan.

Tanpa kita sadari sebagai perempuan yang telah menjadi istri dan ibu, dengan selalu mendoakan kebahagiaan suami, menemani suami dalam keadaan baik dan buruk, tidak pernah keluar rumah tanpa izin suami, merawat suami dari bangun tidur sampai tidur kembali, mencukupi kebutuhan batin suami, tidak membantah, menjaga amanah, menjaga dan mengasuh anak-anak, serta mencintai suami karena Allah, adalah semua hal ini menjadikan syahidnya seorang perempuan.

Dan syahidnya perempuan adalah ketika dia meninggal karena melahirkan atau dia menjadi istri dan ibu yang shalihah dan bermanfaat bagi keluarga.

Ditanyakan kepada Rasulullah saw, ‘Apakah yang dapat menandingi pahala jihad di jalan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung?’ Rasulullah saw menjawab ; ‘Kamu tidak akan mampu melakukannya. Lalu, mereka mengulangi pertanyaan itu dua atau tiga kali. Beliau selalu menjawab “ ‘Kamu tidak akan sanggup melakukannya. ‘ Lalu pada yang ketiga kalinya, beliau bersabda: ‘Perumpamaan orang yang sedang berjihad di jalan Allah itu seperti orang yang selalu berpuasa dan shalat serta tunduk kepada ayat-ayat Allah. Ia tidak pernah putus berpuasa serta shalat sebelum orang yang berjihad di jalan Allah itu kembali.” (Shahih Muslim No 3490)

 

* Chairunnisa Dhiee

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804