INILAHCOM, Jakarta - Di dalam Al-Qur'an, kata al-'urwat al-wutsqa disebut dua kali, yaitu pada QS. Al-Baqarah [2]:256, dan QS. Luqman [31]:22.
"...Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]:256)
"Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan." (QS. Luqman [31]:22)
Ketika menafsirkan kata al-'urwat al-wutsqa, Jalaluddin As-Suyuthi dalam al-Durr al-Mantsur fi Tafsir al-Ma'tsur, mengutip beberapa wilayah hadis.
Pertama, riwayat dari Ibn 'Abbas ra, yang mengartikan al-'urwat al-wutsqa dengan kalimat la ilaha ilallah.
Kedua, riwayat dari Anas bin Malik ra, yang memaknai bahwa al-'urwat al-wutsqa adalah Al-Qur'an.
Ketiga, riwayat dari Mujahid yang menyatakan bahwa kata al-'urwat al-wutsqa adalah iman.
Keempat, riwayat dari Abdullah bin Salam yang disebut oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam sahihnya. Bahwa suatu ketika Abdullah bin Salam bermimpi pada masa Rasulullah, seolah-olah dia berada di sebuah taman yang hijau, yang di tengah taman itu ada tiang-tiang dari besi. Tiang-tiang itu bagian bawahnya menancap ke tanah dan bagian atasnya menjulang ke langit. Di atas tiang itu terdapat 'urwah (tali). Kemudian dikatakan kepadaku, naiklah ke atas tiang itu, kemudian aku pun naik hingga mencapai tali tersebut. Kemudian aku diperintahkan untuk memegang erat tali itu. Saat itu aku terbangun dalam posisi tangan memegang erat tali itu. Kemudian aku ceritakan mimpiku tersebut kepada Rasulullah saw. Beliau pun menjelaskan bahwa taman itu adalah taman Islam. Adapun tiang-tiang itu adalah tiang-tiang Islam. Sedangkan 'urwah (tali) itu adalah al-'urwat al-wutsqa (tali/ikatan yang kuat), engkau tetap dalam keislaman hingga maut menjemputmu.
Dari beberapa riwayat hadis di atas dapat dipahami bahwa makna al-'urwat al-wutsqa ini sangat beragam. Tapi itu benang merah yang menghubungkan ke semua riwayat tersebut adalah bahwa ke semuanya bermuara pada tauhid, yaitu keimanan dan juga keislaman.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siapa saja yang memegang teguh keimanan dan keislaman itulah yang akan mendapat keselamatan dan kebahagaiaan. [Didi Junaedi, Qur'anic Inspiration]
↧
Al-'Urwat al-Wutsqa
↧