INILAHCOM, Jakarta - Siapa tak kenal dengan nama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Mantan Presiden RI yang berpenampilan sederhana ini selain seorang ulama, juga cendekiawan, yang humoris.
Mantan Ketua Umum PBNU dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa itu dikenal juga sebagai tokoh pluralis. Banyak jasa dan kenangan darinya. Salah satunya adalah kebijakanya terkait etnis Tionghoa. Atas jasanya, warga keturunan itu kini bebas melerestarikan budayanya yaitu Barongsai di Indonesia.
Ada beberapa kisah tentang kelebihan Gus Dur yang tidak banyak diketahui masyarakat khususnya umat Islam.
Suatu hari Gus Dur (nama aslinya adalah Abdurrahman Ad-Dakhil) mengajak KH Said Aqil Siradj (sekarang ketua umum PBNU). Kang Said (panggilan Said Aqil) bertanya mau kemana. Tetapi, Gus Dur hanya bilang akan mengajaknya kepada seorang yang alim untuk minta doa kepadanya. Kiai Said setuju dengan ajakan Gus Dur. Ternyata, lokasinya di Arab Saudi.
Singkat cerita, di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan orang yang berpakaian putih dan berjanggut (umumnya orang Arab) yang mempunyai banyak santri. Kiai Said pun berkata kepada Gus Dur, "Mungkin itu kali?" Gus Dur menjawab, "Bukan."
Berkali-kali Kiai Said menebak, tapi selalu salah. Dia semakin bingung karena orang-orang ternama yang mereka lewati bukan termasuk orang 'alim' yang Gus Dur maksudkan.
Tibalah saatnya mereka bertemu dengan pemulung atau orang yang bekerja sebagai pengepul sampah. Kiai pun terheran-heran saat Gus Dur mendekati pemulung tersebut. Tak lama kemudian, ia pun ikut mendekati pemulung bersama Gus Dur.
Lalu Gus Dur menepuk pundak si pemulung dan bilang minta didoakan. Seketika itu, si pemulung menangis dan memohon kepada Allah untuk dicabut kewaliaannya. Ia masih shock karena masih ada orang yang tahu bahwa ia adalah seorang wali, padahal sudah menyamar sebagai orang yang dianggap rendah di masyarakat.
Cerita lain, ketika Gus Dur mengunjungi makam di tengah danau di daerah Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Awalnya, makam tersebut tidak terawat karena belum banyak orang yang mengetahuinya. Namun, setelah Gus Dur mengunjungi makam itu dan menyampaikan kepada warga bahwa makam ini adalah makam seorang wali, sekarang makamnya menjadi ramai. Banyak orang berdatangan guna 'berwisata ziarah'. Masyarakat sekitar makam pun ikut merasakan peningkatan kesejahteraan seperti dengan berdagang.
Cerita kelebihan Gus Dur yang mengetahui banyak keberadaan para wali Allah di Indonesia, menimbulkan pertanyaan Gus Dur itu siapa?. Apakah beliau juga seorang wali Allah? [MusliModerat.Com]
↧
Gus Dur Seorang Wali Allah?
↧