INILAHCOM, Jakarta --Selalu menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil. Karena akhlak adalah media terbaik untuk mewujudkan persatuan.
Karena itu, berulang kali Rasulullah saw menekankan pentingnya berakhlak mulia. Rasulullah bersabda, “Yang paling berat timbangannya di Hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” “Yang paling dekat denganku di Hari Kiamat adalah yang paling baik budi pekertinya.”
Apa Faktor yang Menyebabkan Muslimin Sulit Bersatu?
Dengan melihat kesamaan-kesamaan diatas, mestinya persatuan kaum muslimin adalah hal yang mudah. Meskipun perbedaan akan selalu ada, tapi kita masih memiliki pondasi kokoh yang tetap menjadi perekat. Masalahnya, ada kerja besar yang dilakukan musuh islam untuk merusak persatuan islam. Berikut ini adalah virus-virus yang menyebabkan umat islam sulit bersatu.
1. Kebodohan
Kebodohan adalah pangkal kerusakan umat. Karenanya, ketika pertama kali Al-Qur’an diturunkan, Allah memulainya dengan IQRO’ (Bacalah !) untuk mengikis kebodohan manusia. Pangkal dari perpecahan adalah kebodohan. Dan yang membuat islam seakan menjadi momok yang menakutkan adalah karena kebodohan umat akan agamanya. Akibatnya, mereka akan selalu melampaui batas dalam beragama. Apakah berlebihan dalam menjalankan agama atau berlebihan dalam meninggalkannya.
Sekedar KTP beragama islam tidaklah cukup. Seorang muslim harus belajar, kenapa saya memilih islam? Karena yang selama ini mencoreng nama baik islam adalah kebodohan muslimin terhadap islamnya. Imam Ali bin Abi tholib pernah berpesan,
“Andai orang bodoh itu diam, maka tidak akan ada lagi perselisihan.”
2. Cepat menghukumi sebelum mengkaji.
Masalah kedua, kaum muslimin mudah menuduh dan memvonis sebelum mengetahui masalah sebenarnya. Padahal Al-Qur’an selalu menekankan untuk jangan menuduh sebelum mengkaji kebenarannya.
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواإِنجَاءكُمْفَاسِقٌبِنَبَأٍفَتَبَيَّنُوا-٦-“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya.” (Al-Hujurot 6)
Selagi masih menerima berita mentah-mentah dan langsung menghukumi, maka keresahan akan selalu muncul. Dan ukhuwah tidak akan pernah terwujud.
3. Menggunakan bahasa yang kasar kepada sesama muslim.
Allah dan Rasul-Nya menyebut kaum muslimin sebagai saudara. Tapi mereka saling berdebat dengan bahasa yang menusuk dan menyakitkan. Dialog ilmiah menjadi bahkan hujatan dan makian. Mereka lupa bahwa mereka bersaudara, seperti satu tubuh yang tak terpisahkan. Kaum muslimin harus melatih diri untuk bersabar dan menjaga lisannya. Apalagi kepada saudaranya sendiri. Jika kata-kata yang menyakitkan selalu terlontar diantara muslimin. Bagaimana akan mewujudkan persatuan?
4. Memancing konflik dengan membahas perbedaan.
Salah satu virus yang paling berbahaya adalah adanya oknum yang selalu membahas perbedaan dan memancing konflik. Mereka selalu ingin menampakkan perbedaan dan menutupi kesamaan yang ada. Jika terus dibiarkan, akan menimbulkan keresahan yang ditengah umat. Hal ini muncul dari sifat kekanak-kanakan yang tak kunjung sembuh. Mereka belum dewasa untuk menerima perbedaan yang ada. Padahal perbedaan itu adalah hal yang pasti ada.
5. Kesalahan individu dianggap kesalahan kelompok.
Jika kita melihat satu orang sedang meminum minuman keras, pantaskah kita menuduh madzhabnya menghalalkan minuman keras? Jika kita menemukan satu orang berzina, adilkah jika kita memvonis madzhabnya mengajarkan zina? Kita jangan pernah menuduh satu golongan lain karena perbuatan seseorang.
Perilaku individu tidak mencerminkan ajaran kelompoknya. Jika hal ini dipahami dengan benar, maka tidak ada lagi saling tuduh antar kelompok. Karena semua memahami bahwa perbuatan satu orang tidak bisa menggambarkan keseluruhan kelompok tertentu.
6. Keuntungan Duniawi.
Disadari atau tidak, seluruh virus yang merusak persatuan diatas sedang mendukung agenda ini. Dibalik konflik antar muslimin ada oknum yang sedang meraup keuntungan duniawi. Di balik pertumpahan darah muslimin ada kekuasaan yang diperebutkan. Di balik kelemahan islam ada keuntungan yang dipertaruhkan. Kita harus sadar bahwa ada musuh yang tertawa melihat muslimin saling bunuh. Ada setan yang gembira melihat muslimin saling caci. Jangan sampai kita tergolong sebagai orang-orang yang membahagiakan musuh-musuh Allah dengan membantu agenda mereka.
Mari kita mencoba untuk berusaha membahagiakan Rasulullah saw. suatu hari, ketika Rasul melihat Ka’bah, beliau bersabda,“Allah memberikanmu (Ka’bah) satu kemuliaan. Tetapi Allah menjaga muslim dalam tiga hal: hartanya, jiwanya dan kehormatannya.”
Akankah perbedaan politik, pemikiran atau golongan menyebabkan kita melupakan kewajiban untuk menjaga harta, jiwa serta kehormatan seorang muslim? Untuk mengakhiri kajian ini, kita akan tutup dengan dua ayat dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang perbedaan. Ketika membicarakan perbedaan pandangan diantara manusia, Allah selalu mengakhirinya dengan perintah “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.” Karena siapa yang selalu berlomba untuk berbuat baik tidak punya waktu lagi untuk mempermasalahkan perbedaan dan mencari kelemahan orang lain.
وَلِكُلٍّوِجْهَةٌهُوَمُوَلِّيهَافَاسْتَبِقُواْالْخَيْرَاتِأَيْنَمَاتَكُونُواْيَأْتِبِكُمُاللّهُجَمِيعاًإِنَّاللّهَعَلَىكُلِّشَيْءٍقَدِيرٌ-١٤٨-“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan Mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al-Baqarah 148)
وَلَوْشَاءاللّهُلَجَعَلَكُمْأُمَّةًوَاحِدَةًوَلَـكِنلِّيَبْلُوَكُمْفِيمَاآتَاكُمفَاسْتَبِقُواالخَيْرَاتِإِلَىاللهمَرْجِعُكُمْجَمِيعاًفَيُنَبِّئُكُمبِمَاكُنتُمْفِيهِتَخْتَلِفُونَ-٤٨-“Kalau Allah Menghendaki, niscaya kamu Dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (Al-Ma’idah 48)
Kaji Islam lebih dalam dan bahagiakan hati Rasulullah saw dengan persatuan. Semoga Allah menyatukan kaum muslimin dan menjadikan Islam sebagai agama yang paling unggul di bumi Allah swt. [ ]