GIBRAN Khalil Gibran berkata: "Suatu hari kutulis di pintu rumahku 'Tinggalkan Kemunafikanmu di luar, lalu masuklah ke dalam rumahku.' Ternyata tak seorangpun berkunjung ke rumahku."
Saya tidak mau bicara tentang alasan mengapa Gibran menulis itu sebagaimana saya tidak juga mau mempertanyakan apakah dia sendiri terbebas dari penyakit hati itu. Saya hanya ingin mengambil hikmah bahwa memang sulit mencari orang yang penampakan lahirnya merupakan cerminan penampakan batinnya, pembicaraannya adalah sama dengan suara hatinya.
Mengapa sulit bersikap tulus ikhlas? Salah satu jawabannya adalah kompetisi duniawi yang disikapi secara serius sehingga muncul ketakutan kalau dirinya berada di posisi di bawah yang lain. Ketakutan seperti ini menjadikan seseorang berstrategi dengan cara yang salah, yakni menampilkan diri dengan dua atau lebih wajah yang menipu.
Di depan menyuruh, di belakang menghambat. Di depan menampakkan akrab dan rukun, di belakang menyatakan permusuhan dan kebencian.
Semoga Allah mengampuni dosa kita dan membersihkan hati kita dari segala yang tidak mengenakkan hati. Salam, AIM. [*]