Quantcast
Channel: Inilah.com - Mozaik
Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Siapa Mau Menyia-nyiakan Karunia ?

$
0
0

INILAHCOM, Jakarta --  Kaum Muslimin memiliki misi hidup yang mulia. Selain menyelamatkan diri, mereka juga berupaya menyelamatkan umat manusia dari gelap kebodohan menuju cahaya keimanan.

Sebuah tugas mulia yang tidak bisa dipikul oleh semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang diberi karunia untuk menjalankan misi mulia ini.Saat kita memilih menjadi Muslim, maka kita juga berprofesi sebagai penulis, dai, guru, mursyid, murabbi, musyrif, atau sebutan pendidik lainnya. Ketika itu, ada satu etika penting yang kini banyak dilupakan. Sebagian masih mempraktikkannya, sebagian lain berusaha menyederhanakannya, dan sebagiannya lagi meremehkannya.

Padahal, Imam an-Nawawi mengatakan, “Barang siapa melupakannya, maka ia akan terhalang dari kebaikan yang besar. Ia telah menyia-nyiakan karunia yang agung.”

“Seorang penulis hadits,” ujar Imam an-Nawawi, “hendaknya melengkapi dengan ‘Ta’ala’,  ‘Azza wa jalla’, atau ‘Subhanahu wa Ta’ala’, atau sebutan kemuliaan lain tatkala menulis (atau menyebut) nama Allah.”Demikian pula ketika menuliskan atau menyebut nama Nabi, hendaknya diikuti dengan gelaran yang bermakna doa ‘Alaihis salam’, dan ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’ untuk mengiringi nama Rasulullah Muhammad.

Hendaknya ditulis lengkap sebagaimana dijelaskan lebih lanjut oleh penulis Syarah Shahih Muslim itu, “Bukan sekadar simbol atau hanya salah satunya, tapi keduanya (shalawat dan salam).”

Senantiasalah gunakan adab ini. Pun ketika yang kita tulis atau sebut namanya adalah para sahabat. Hendaknya ikutkan gelaran ‘Radhiyallahu ‘anhu’ tatkala menyebut nama sahabat Nabi, atau ‘Radhiyallahu ‘anhuma’ jika sahabat tersebut dan orang tuanya beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Terkait kalangan tabi’in dan pengikutnya, Imam an-Nawawi menyebutkan, “Selain mereka, cukup dengan kalimat ‘Rahimahullah’ sehingga tidak sama (penyebutannya) dengan para sahabat Nabi.”

Terus begitu, sampai kepada para ulama dan penerusnya. Hendaknya para penulis, dai, guru, murabbi, dan musyrif serta kaum Muslimin melakukannya dengan berharap turunnya rahmat Allah Ta’ala dan keberkahan bagi mereka dan dirinya. “Dianjurkan mendoakan seluruh ulama dan orang-orang pilihan agar diridhai dan diberi ampunan.” ujar  ulama kharismatik yang juga menulis kitab dzikir al-Adzkar itu.

Lebih lanjut, Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah menjelaskan, penghilangan gelaran yang bermakna doa ini merupakan proyek para orientalis yang ingin menjauhkan kaum Muslimin dari adab Islam. Padahal, adab Islam kepada orang-orang shalih inilah yang menjadi satu di antara sekian banyaknya kunci tercurah limpahnya keberkahan dari Allah Ta’ala.Wallahu a’lam. [    ]


Viewing all articles
Browse latest Browse all 12804

Trending Articles


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.


UPDATE SC IDOL: TWO BECOME ONE


KASAMBAHAY BILL IN THE HOUSE


Girasoles para colorear


Presence Quotes – Positive Quotes


EASY COME, EASY GO


Love with Heart Breaking Quotes


Re:Mutton Pies (lleechef)


Ka longiing longsem kaba skhem bad kaba khlain ka pynlong kein ia ka...


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


FORTUITOUS EVENT


Pokemon para colorear


Sapos para colorear


Smile Quotes


Letting Go Quotes


Love Song lyrics that marks your Heart


RE: Mutton Pies (frankie241)


Hato lada ym dei namar ka jingpyrshah jong U JJM Nichols Roy (Bah Joy) ngin...


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes